MK Jadi Tuan Rumah Pertemuan Antar Lembaga Negara, Presiden SBY akan Hadir
Senin, 11 April 2011
| 20:28 WIB
Ketua MK Mahfud MD, Ketua MPR Taufiq Kiemas, Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua MA Harifin Tumpa, Ketua DPD Irman Gusman, Ketua BPK Hadi Purnomo, Ketua KY Eman Suparman dan Wakil Ketua MPR Hj. Melani Leimena Suharli, Lukman Hakim Saifuddin serta Hajriyanto Y Thohari dalam Pertemuan antara pimpinan lembaga negara yang diselenggarakan di Gedung Nusantara III MPR/DPR, lantai 9 pada Senin (11/4) siang.
Jakarta, MKonline - Pertemuan antara pimpinan lembaga negara kembali diselenggarakan di Gedung Nusantara III MPR/DPR, lantai 9 pada Senin (11/4) siang. Hadir pada kesempatan itu, antara lain Ketua MK Mahfud MD, Ketua MPR Taufiq Kiemas, Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua MA Harifin Tumpa, Ketua DPD Irman Gusman, Ketua BPK Hadi Purnomo dan Ketua KY Eman Suparman.
Hasil pertemuan itu dilaporkan oleh Mahfud MD melalui jumpa pers yang dihadiri para pimpinan lembaga negara tersebut. Di antaranya, menetapkan MK sebagai tuan rumah pertemuan antara pimpinan lembaga negara berikutnya dan dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Mengenai waktu pelaksanaannya, alternatifnya antara tanggal 23, 24 atau 25 pada bulan Mei 2011.
“Mengenai topik pembicaraan, kita tetap pada prinsip bahwa setiap lembaga negara itu tidak boleh saling mencampuri. Pada pertemuan nanti kita tidak akan membicarakan kasus kongkrit, namun membicarakan masalah yang lebih umum yang sifatnya menyangkut sistem ketatanegaraan kita, agar masing-masing lembaga negara itu saling bersinergi dari posisi dan fungsinya masing-masing,” papar Mahfud.
Mahfud melanjutkan, hal utama yang akan dibahas pada pertemuan antara lembaga negara berikutnya adalah masalah penegakan hukum. Alasannya, belakangan ini bangsa kita seringkali menghadapi berbagai persoalan yang bukan hanya persoalan pemerintah, tetapi juga menjadi persoalan semua lembaga negara.
Menyangkut penegakan hukum, lanjut Mahfud, dalam rangka menjamin integritas nasional. Karena sekarang ini ada gejala, meskipun gejala itu masih kecil, yaitu gejala-gejala semacam gangguan terhadap keutuhan kita sebagai bangsa, munculnya anarkisme ‘kecil-kecilan’ di beberapa tempat. “Saya katakan anarkisme ‘kecil-kecilan’ karena hanya dilakukan di tempat-tempat tertentu, bila dibandingkan Indonesia yang begitu luas daerahnya,” tandas Mahfud kepada para hadirin, termasuk para jurnalis yang meliput acara tersebut.
Seperti diketahui, pertemuan antara pimpinan lembaga negara itu rutin dilakukan, sebagai forum komunikasi dan silaturahmi antar pejabat tinggi negara. Pertemuan pertama digelar di Istana Negara Jakarta, di Istana Bogor. Selain itu pertemuan semacam itu pernah juga dilakukan di Gedung Komisi Yudisial (KY), Gedung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), termasuk juga di Gedung MPR/DPR. (Nano Tresna A./mh)