Jakarta - Kegigihan mantan Danjen Kopassus yang juga mantan Menhub Jenderal Purn Agum Gumelar di gelanggang politik memang patut diacungi jempol. Kalau Agum selalu kalah dalam pentas politik, itu soal lain.
Untuk kesekian kalinya Agum tidak menuai sukses dalam jalan politiknya. Meski masih ada kemungkinan menang dalam Pilkada Jabar, namun hasil quick count yang dilakukan banyak lembaga tidak berpihak kepadanya.
Hasil quick count sejumlah lembaga menempatkan pasangan Agum Gumelar-Numan Abdul Hakim pada posisi nomor dua, setelah pasangan Heryawan-Dede Yusuf yang diusung PKS dan PAN. Saat ini, perhitungan elektronik KPUD Jabar masih terus berlangsung, dan untuk sementara pasangan Hade mengungguli kandidat lain.
Perjalanan politik Agum Gumelar sejak dia meninggalkan jabatan menteri di kabinet Megawati-Hamzah pada akhir 2004 lalu memang menghasilkan kegagalan demi kegagalan. Meski begitu, Agum yang diketahui sukses meraih karir di bidang olahraga ini masih terus maju pantang mundur di ranah politik.
Dalam Pilpres 2004, dia mencoba peruntungan nasib dengan menjadi calon wapres berpasangan dengan Hamzah Haz sebagai capres. Hasilnya memang bisa ditebak: pasangan Hamzah-Agum hanya menjadi pasangan penggembira saja. Hamzah-Agum yang berada di urutan terakhir perolahan suara kandas di putaran pertama.
Menjadi wakil presiden gagal, Agum mencoba menurunkan pangkatnya untuk merebut kursi gubernur DKI pada 2007. Biasanya, gubernur merupakan jabatan untuk level bintang dua. Tapi, Agum tidak mempermasalahkan hal itu.
Untuk menjadi gubernur DKI, mertua pebulu tangkis Taufik Hidayat ini harus rela berkeringat agak banyak. Dia harus berupaya menjemput shuttle kock dengan melobi sejumlah partai politik, termasuk PDIP. Gagal melobi partai besar, Agum mendekati PKB. Namun menjelang deadline, partai yang dikuasai Gus Dur ini batal mengusung Agum.
Meninggalkan masa lalu DKI Jakarta, Agum hijrah melanjutkan jalan politiknya ke daerah Jawa Barat. Di dataran Sunda, yang merupakan daerah asalnya, Agum berhasil melobi PDIP. Agum berhasil menyingkirkan Rudi Harsa Tanaya yang sudah jauh-jauh hari mengikrarkan sebagai cagub Jabar. Berpasangan dengan Numan dan berkoalisi dengan PPP, Agum disokong penuh PDIP untuk maju sebagai cagub Jabar.
Namun, lagi-lagi Agum sepertinya gagal mendapat kepercayaan masyarakat. Hasil quick count, yang akurasinya dipercaya banyak pihak, Agum dikalahkan pasangan Heryawan-Dede (Hade). Bila memang Agum kalah di Pilkada Jabar, akan ke mana lagi Agum akan mencoba jalur politik lagi?
( asy / nrl )
Sumber www.detik.com
Foto www.detik.com